Kodim OKU – Komandan Kodim 0403/OKU Letkol Inf Ferizal R, S.I.P menghadiri kegiatan pertemuan lintas sektoral dalam rangka percepatan penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten OKU bertempat di Hotel The Zuri jalan DR. Sutomo Sukajadi, Kecamatan Baturaja Barat, Kabupaten OKU, Selasa (11/10/2022)
Diawali pertemuan yang sangat penting ini, Pj Bupati OKU H. Teddy Meilwansyah, S, STP, MM, M. Pd menyampaikan apresiasi, rasa hormat, dan rasa bangga terhadap kerja keras semua pihak OPD dan instansi lintas sektoral, serta partisipasi masyarakat, sehingga baru-baru ini Kabupaten OKU memperoleh penghargaan nasional untuk keberhasilan penanganan stunting
Tentunya kita semua perlu bertekad menunjukkan bukti bahwa kita memang layak mendapatkan predikat sebagai daerah yang berhasil dalam urusan penanganan stunting, dan sudah pasti harus kita tingkatkan dan sempurnakan lagi semua aksi nyata yang telah dilakukan, maka forum pertemuan ini sangatlah relevan dengan eksistensi tim percepatan penurunan Stunting (TPPS)
Keterpaduan kerja semua unsur dalam TPPS Kabupaten OKU diharapkan dapat menjadi spirit bagi kita semua, baik jajaran pemerintah daerah serta segenap elemen pemerintahan dan masyarakat guna bersinergi, saling mendukung, dan saling melengkapi antar sektor pembangunan melalui berbagai program kegiatan yang terfokus pada arah perbaikan derajat kesehatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah berdasarkan kondisi dan potensi lokal, khususnya dalam hal penurunan angka stunting.
Secara umum keberhasilan penurunan angka stunting sangat di pengaruhi oleh lima faktor utama yaitu
Pertama, Komitmen yang tinggi dari OPD dan Kecamatan, serta pemerintahan tingkat kelurahan dan desa setempat termasuk puskesmas untuk semakin proaktif memantau kondisi sosial dan kondisi kesehatan warga hingga ke pelosok.
Kedua, Terintegrasinya program lintas sektoral dengan program kerja dinas kesehatan dan dinas pengadilan penduduk dan keluarga berencana yang mengarah pada satu tujuan bersama yakni percepatan penurunan Stunting secara lebih stabil dan cepat.
Ketiga, Fasiltas dan dukungan dari segenap mintra kerja (Stakeholder) dari berbagai elemen baik unit-unit layanan kesehatan swasta dan organisasi pemerhati sosial untuk bersama melaporkan kondisi yang objektif dan akurat tentang kondisi derajat kesehatan warga masyarakat.
Keempat, Semangat dan dedikasi para pengelola program di seluruh tingkatan serta petugas lini lapangan KB dan tenaga paramedis untuk lebih cepat menganalisa dan menangani kasus-kasus stunting sedini mungkin.
Kelima, Partisipasi aktif masyarakat, untuk secara sadar dan swadaya membangun pola hidup sehat dan menjaga kesehatan keluarga khususnya bayi dan balita serta anak-anak usia dini
Dandim OKU Letkol Inf Ferizal R, S.I.P menyampaikan program penurunan Stunting harus sejalan dengan program Keluarga Berencana yang saat ini merupakan bagian dari prioritas pembangunan, yang perlu disertai dengan perhatian pada kualitas penduduk seperti program pengentasan kemiskinan, kesehatan dan pendidikan.
Program percepatan penurunan Stunting merupakan tanggung jawab bersama, dan tentunya TNI telah banyak berpartisipasi untuk mendorong semakin berkualitasnya SDM bangsa, dan diharapkan menjadi kemantapan langkah aktualisasi program keluarga berencana Nasional dalam upaya mensejahterakan masyarakat,” pungkas Dandim. (Pendim OKU)